Hari ini saya akan
menceritakan tentang jurusan yang saya ambil di perkuliahan, Pendidikan Luar
Biasa. Bersyukur rasanya ketika melihat lebih banyak respon positif daripada
negatif ketika orang—orang tahu saya berkuliah di jurusan yang masih tergolong
asing di Indonesia ini.
Pendidikan Luar Biasa
dari harfiahnya sudah bisa dibayangkan akan banyak bersinggungan dengan
orang-orang luar biasa (disabilitas). Orang-orang yang oleh Tuhan diciptakan
memiliki kondisi tidak pada umumnya baik sejak lahir maupun akibat kecelakaan
sewaktu sudah dewasa.
Sekilas kami tampak seperti para pekerja sosial yang
merawat orang-orang dengan iba. Tapi di sini kami tidak diajari menumbuhkan iba
dari orang normal supaya anak luar biasa tetap dapat bertahan hidup.
Di Indonesia, sudah ada
lebih dari 10 perguruan tinggi yang membuka program studi Pendidikan Luar
Biasa. Salah satunya adalah kampus saya, Universitas Negeri Malang yang
terletak di Jalan Semarang No 05 Kota Malang. Di sini PLB masuk ke dalam
Fakultas Ilmu Pendidikan, fakultas tertua di UM yang telah menghasilkan para
guru terbaik di tanah air.
Pendidikan Luar Biasa
Universitas Negeri Malang masih baru berdiri pada tahun 2010, sehingga masih
tergolong prodi baru. Namun prestasi serta pertumbuhan prodi ini tergolong amat
cepat. Dalam waktu kurang dari 10 tahun PLB UM memiliki Professor, mendapatkan
kunjungan studi banding dari salah satu universitas terkemuka di Malaysia,
mengadakan seminar internasional, memiliki jurnal internasional sendiri (ICSAR
Journal) bahkan sudah berani membuka prodi serupa untuk pascasarjana.
Pembelajaran di
Pendidikan Luar Biasa UM banyak memadukan antara teori dengan praktek. Bahkan
para alumninya sudah hampir berhasil membuat Sekolah Luar Biasa baru untuk
anak-anak berkebutuhan khusus di Desa Madiredo, Pujon yang kebanyakan datang
dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Selanjutnya, SLB ini dikelola bersama
dengan mahasiswa aktif yang bersedia menjadi volunteer setiap hari Ahad.
Ada prinsip kuat yang
dipegang oleh para pejabat akademik PLB UM. Prinsip ini ‘Lebih baik kekurangan
dosen daripada dosen yang mengajar tidak memenuhi standar kualitas
profesional.’ Sehingga di jurusan ini hampir semua dosennya masih impor dari
jurusan lain. Beberapa dosen muda yang melamar dan ternyata nilai tesnya tidak
memenuhi target akan tetap ditolak betapapun jurusan sedang sangat membutuhkan
tambahan tenaga pengajar.
Akibat prinsip di atas
pulalah banyak dosen asli lulusan PLB yang aktif harus menambah banyak jam
mengajar supaya semua kelas serta angkatan mendapatkan pelayanan pendidikan
setara serta terbaik.
Dari segi akademik
perkuliahan, jurusan Pendidikan Luar Biasa UM ini sama-sama menuntut kemampuan
sosial humaniora dengan ilmu alam. Beberapa mata kuliah yang membuat PLB
istimewa adalah neuroscience, enterpreneurship, penjas adaptif, dan anatomi
fisiologi.
Jadi selain mendapatkan ilmu mengenai cara penanganan anak normal
maupun anak berkebutuhan khusus, mahasiswa juga bisa hidup mandiri baik secara
finansial maupun kesehatan fisik dan mental.
Peluang
Kerja Terbuka
Salah besar jika orang
awam menganggap lulusan Pendidikan Luar Biasa akan kesulitan mencari pekerjaan.
Di sini mindset yang ditanamkan oleh para dosen tidak terbatas bagaimana cara
menjadi guru yang baik dan disenangi anak-anak. Para mahasiswa diberi brainwash
bahwa setelah lulus nanti bisa bekerja di ranah apa saja, asalkan tetap
komitmen mengabdi untuk kebutuhan pendidikan khusus di Indonesia.
Mendirikan sekolah luar
biasa baru, menjadi pejabat pemerintah, pengusaha dan yang lainnya tidak
masalah asalkan bermanfaat bagi masyarakat. Namun walaupun tampaknya pasrah
terhadap kehendak Tuhan, nyatanya banyak sekali mahasiswa semester atas yang
bahkan belum lulus sudah dipesan oleh SLB maupun Therapy Center dan keluarga
untuk menangani anak-anak spesial mereka.
Saking tingginya
kebutuhan lulusan Pendidikan Luar Biasa di Indonesia yang oleh BPS Tahun 2010
dinyatakan 10% dari jumlah penduduk Indonesia keseluruhan, para dosen PLB UM
bahkan sampai bingung harus mencarikan mahasiswa yang sudah selesai masa
studinya karena memang jumlahnya sangat tidak seimbang dibandingkan kebutuhan
lapangan.
Jika mahasiswa memiliki
nilai plus seperti menguasai bahasa asing, maka peluang untuk melebarkan sayap
ke luar negeri juga terbuka lebar. Di luar negeri Pendidikan Luar Biasanya
sudah sangat maju. Sebut saja Amerika Serikat dan Finlandia. Menyadari hal-hal
tersebut tadi di PLB UM mahasiswa diajarkan seluruh jenis hambatan pada anak
berkebutuhan khusus.
Harapannya dengan
menyiapkan ketrampilan mengatasi seluruh jenis hambatan, tidak akan ada alasan
‘saya dulu waktu kuliah tidak mengambil autis’ padahal saat itu seluruh
pendidik di SLB tersebut kewalahan mengatasi anak dengan hambatan autis
tersebut, sementara anak berhambatan lain sudah tertangani dengan baik.
5 comments
Berapa biaya kuliah yang harus saya keluarkan untuk kuliah jurusan plb.di UM ini?
Kak, mau nanya PLB ini masuk saintek atau soshum kak? Mohon jawabannya. Terima kasih
Hallo kak! Aku mau tanya dong.
Jumlah kuota PLB untuk tahun sekarang berapa yha??
PLB menerima 3 offering per tahun. Sekitar 115 anak per angkatan. PLB masuk soshum loh. Terus biayanya normal karena kita ga ngelab. Aku itung untuk observasi dan beli buku per tahun 1 juta tuh masih sisa kok. Kecuali kalian rajin banget beli buku yang gak disuruh dosen. Oiya, maaf ya baru banget balas. Semoga ga telat dan kalian ga benci sama akunya karena terkesan sombong wkkw. Sok atuh, hub WA biar responsif 083145712898
PLB menerima 3 offering per tahun. Sekitar 115 anak per angkatan. PLB masuk soshum loh. Terus biayanya normal karena kita ga ngelab. Aku itung untuk observasi dan beli buku per tahun 1 juta tuh masih sisa kok. Kecuali kalian rajin banget beli buku yang gak disuruh dosen. Oiya, maaf ya baru banget balas. Semoga ga telat dan kalian ga benci sama akunya karena terkesan sombong wkkw. Sok atuh, hub WA biar responsif 083145712898
EmoticonEmoticon